Jumat, 30 Maret 2012

DERMATITIS

DERMATITIS


TERMINOLOGI

Xerosis : kekeringan yang abnormal seperti pada mata, kulit atau mulut

Likenifikasi : suatu perubahan erupsi kulit misalnya eksema sehingga berwujud seperti liken, kulit menjadi lebih tebal dan garis-garis kulit menjadi lebih jelas.

Hiperpigmentasi : kelebihan pigmen kulit yang abnormal

Makula hipopigmentasi : kelainan kulit yang sama tingginya dengan permukaan kulit dimana adanya penurunan pigmen kulit yang abnormal

Skuama : lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit

DERMATITIS
Definisi:
Peradangan kulit  (epidermis dan dermis) yang disebabkan oleh faktor-faktor, seperti:
}  Alergi
}  Iritasi
}  Ultraviolet light
}  Makanan
}  Obat-obatan
}  Herediter

sinonim: ekzema

DERMATITIS ATOPI
Definisi :erupsi kulit yang bersifat kronik dan residif, disertai gatal, sering berhubungan dengan peningkatan kadar Ig E dalam serum dan riwayat atopi pada penderita atau keluarganya.
Kata ‘atopi’ pertama kali diperkenalkan oleh Coca dan Cooke (1923)

Epidemiologi
}  Di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Australia prevalensi DA pada anak 10%-20%, dewasa 1%-3%.
}  Di negara agraris, Cina, Eropa Timur, Asia Tengah prevalensi DA jauh lebih rendah.
}  Wanita Pria à 1,3:1

ETIOLOGI
Terdapat 2 teori yang menjelaskan etiologi DA.
  • Teori pertama menyatakan DA merupakan akibat defisiensi imunologik yang didasarkan pada kadar Imunoglobulin E (Ig E) yang
  • Teori kedua menyatakan adanya blokade reseptor beta adrenegik pada kulit. Namun, kedua teori tersebut tidak adekuat untuk menjelaskan semua aspek penyakit DA (Mulyono, 1986).

PATOFISIOLOGI
}  sisitem imunitas seluler, dimana sel TH2 akan memsekresi IL-4 yang akan merangsang sel B untuk memproduksi IgE, dan IL-5 yang merangsang pembentukan eosinofil. Sebaliknya jumlah sel T dalam sirkulasi menurun dan kepekaan terhadap alergen kontak menurun.

GAMBARAN KLINIS
DA tipe infantil (usia 2 bulan-2 tahun)
}  bentuk basah, berupa papula milier kemudian timbul eritem, papulovesikel yang bila pecah akan menimbulkan erosi dan eksudasi.
}  Biasanya terjadi pada muka terutama pipi, dapat meluas ke dahi, kulit kepala, leher, pergelangan tangan, ekstremitas bagian ekstensor dan bokong.
}  DA tipe anak-anak (usia 2 tahun-10 tahun)
}  Kelainan dapat berupa papula, likenifikasi, skuama, erosi dan krusta.
}  terjadi pada fossa poplitea, antekubiti, pergelangan tangan, muka dan leher.
DA tipe Dewasa (usia >10 tahun)
}  Kelainan yang ditemukan berupa bercak kering dengan likenifikasi, skuama halus dan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi.
}  terjadi pada daerah ekstremitas bagian fleksor, leher, dahi dan mata.

DIAGNOSIS
Diagnosis DA berdasarkan kriteria menurut Hanifin dan Rajka diatas dibutuhkan sedikitnya 3 kriteria mayor ditambah 3 atau lebih kriteria minor.
KRITERIA MAYOR
}    Pruritus ( gatal ).
}    Morfologi sesuai umur dan distribusi lesi yang khas.
}    Bersifat kronik eksaserbasi.
}  ·  Ada riwayat atopi individu atau keluarga.
KRITERIA MINOR
}  Hiperpigmentasi daerah periorbita
}  Tanda Dennie-Morgan
}  Keratokonus
}  Konjungtivitis rekuren
}  Katarak subkapsuler anterior
}  Cheilitis pada bibir
}  White dermatographisme
}  Pitiriasis Alba
}  Fissura pre aurikular
}  Dermatitis di lipatan leher anterior
}  Facial pallor
}  Hiperliniar palmaris
}   Keratosis palmaris
}  Papul perifokular hiperkeratosis
}  Xerotic
}  Iktiosis pada kaki
}  Eczema of the nipple
}  Gatal bila berkeringat
}  Awitan dini
}  Peningkatan Ig E serum
}  Reaktivitas kulit tipe cepat (tipe 2)
}  Kemudahan mendapat infeksi Stafilokokus dan Herpes Simpleks
}  Intoleransi makanan tertentu
}  Intoleransi beberapa jenis bulu binatang
}  Perjalanan penyakit dipengaruhi faktor lingkungan dan emosi
}  Tanda Hertoghe ( kerontokan pada alis bagian lateral).

Kriteria mayor dan minor yag diusulkan oleh Hanifin dan Rajka didasarkan pengalaman klinis (hospital based).
Maka kriteria ini disederhanakan menjadi satu set kriteria
(Kriteria Wiliiam) :
}  Ada gatal, atau laporan orang tuanya bahwa anak suka menggaruk atau menggosok.
}  Ditambah 3 atau lebih kriteria berikut:
  1. Riwayat terkenanya lipatan kulit, mis: lipat siku, belakang lutut, bag.depan pergelangan kaki atau sekeliling leher (pipi pada anak usia <10 tahun)
  2. Riwayat asma bronkial atau hay fever pada penderita (atau riwayat penyakit atopi pada keluarga,anak <4tahun)
  3. Riwayat kulit kering secara umum pada tahun terakhir.
  4. Ada dermatitis yang terlihat di lipatan (atau dermatitis pada pipi/dahi dan anggota badan bagian luar anak < 4 tahun)
  5. Mengenai usia < 2 tahun (tidak untuk anak < 4 tahun)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang DA menurut Mulyono tahun 1986 :
1. Pemeriksaan darah tepi : ditemukan adanya eosinofilia.
2. Pemeriksaan imunologi : didapatkan kadar Ig E  yang meningkat.
Pemeriksaan Penunjang DA menurut Siregar tahun 1995 :
1. White dermatographisme : untuk melihat perubahan dari rangsangan goresan terhadap kulit.
2. Percobaan Asetilkolin : akan menimbulkan vasokonstriksi kulit yang tampak sebagai garis pucat selama 1 jam.

PENATALAKSANAAN
}  Tujuan: untuk menghilangkan gejala dan mencegah kekambuhan.
}  1.      Menghindari bahan iritan : bahan seperti sabun, detergen, bahan kimiawi karena penderita DA mempunyai nilai ambang rendah dalam merespon berbagai iritan.
}  2.      Mengeliminasi alergen yang telah terbukti : pemicu kekambuhan yang telah terbukti misal makanan, debu rumah, bulu binatang dan sebagainya harus disingkirkan.
}  3.      Mengurangi stress : stress pada penderita DA merupakan pemicu kekambuhan, bukan sebagai penyebab.
}  4.      Pemberian pelembab kulit dan menghilangkan pengeringan kulit : pemakaian pelembab dapat mempebaiki barier stratum korneum.
}  5.      Kortikosteroid topikal : sebagai anti inflamasi dan anti pruritus,dipilih yang potensinya paling lemah yang paling efektif untuk menghindari efek samping berupa atrofi, teleangiektasi, striae dan takifilaksi.
Klorfeniramine 2-4 mg 3 kali sehari
Hydroxizine 5-10 mg 3 kali sehari
}  6.      Antibiotik : ditujukan pada DA dengan infeksi sekunder.
oral: kloxasilin, eritromisin, sefalosporin
Topikal: asam fusidat, salap mupirosin
}  7.      Antihistamin : Antihistamin digunakan sebagai antipruritus yang cukup memuaskan dan banyak digunakan untuk terapi DA.

  DERMATITIS SEBOROIKA
Dermatitis seboroik : bila dijumpai pada muka dan aksila akan sulit dibedakan. Pada muka terdapat di sekitar alae nasi, alis mata dan di belakang telinga.


DERMATITIS NUMULARIS
merupakan dermatitis yang bersifat kronik residif
dengan lesi berukuran sebesar uang logam dan umumnya berlokasi pada sisi
ekstensor ekstremitas.



 DERMATITIS KONTAK
Definisi :Dermatitis karena kontaktan eksternal, yang menimbulkan fenomen sensitisasi (alergik) atau toksik (iritan)
Perbedaan dermatitis kontak iritan dan alergi:





NEURODERMATITIS
  definisi: suatu peradangan menahun pada lapisan kulit paling atas yang menimbulkan rasa gatal.  bersifat kronis dan redisif, sering mengalami iritasi atau sensitisasi. 

       --> bercak-bercak penebalan kulit yang kering, bersisik dan berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong atau tidak beraturan.
-->bisa terjadi sebagai akibat sesuatu (misalnya baju) yang bersentuhan dengan kulit atau mengiritasi kulit sehingga seseorang menggaruk-garuk daerah tersebut. 

DD




DAFTAR PUSTAKA
Dermatitis dalam Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisah, S.  Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed:5., FKUI: Jakarta, 2007.
Siregar, R. S.,, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed:2., EGC: Jakarta,2004.
Harahap, M. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta , 2000.


 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar